Minggu, 08 April 2012

Mitos Kekerasan Dalam Pacaran



SERING kali kita percaya pada yang namanya mitos. Padahal, ada beberapa mitos yang belum tentu benar, bahkan kadang menyesatkan. Pandangan yang menyesatkan ini juga berlaku dalam hal kekerasan yang dilakukan pacar. Akibatnya, banyak perempuan yang tak bahagia dan tak berdaya ketika mengalami hal ini meski terjadi berulang kali. Ini dia sebagian mitos tersebut.

- Mitos: Cemburu maupun kekerasan dari pacar adalah bentuk perhatian dia pada kita. Bisa juga diartikan sebagai tanda bahwa dia sangat mencintai kita.
Fakta: Itu bukan bukti cinta, tetapi upaya mengontrol kita agar patuh, tunduk, dan selalu menuruti kemauan pacar.
  • Mitos: Cemburu maupun kekerasan dari pacar adalah bentuk perhatian dia pada kita. Bisa juga diartikan sebagai tanda bahwa dia sangat mencintai kita.
    Fakta: Itu bukan bukti cinta, tetapi upaya mengontrol kita agar patuh, tunduk, dan selalu menuruti kemauan pacar.
  •  Mitos: Korban kekerasan juga punya andil memancing pelaku. Jadi, korban sendirilah yang menyebabkan kekerasan itu.
    Fakta: Pelaku akan tetap melakukan kekerasan meski korban tidak melakukan apa pun. Dengan menyalahkan korban, si pelaku berupaya membela diri dan melemparkan kesalahannya.
  • Mitos: Kalau si dia sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, maka korban sudah ‘aman’ dan boleh percaya dia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
    Fakta: Kekerasan umumnya terjadi seperti siklus atau lingkaran yang akan kembali pada pola lamanya. Sesudah melakukan kekerasan, pelaku sering meminta maaf dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. Kita harus waspada karena janji-janji itu sulit dipercaya.
  • Mitos: Setelah melakukan kekerasan pada kita, si dia akan semakin mesra.
    Fakta: Ini salah satu pandangan menyesatkan. Kalau dipikir-pikir, bakal lebih banyak kekerasan yang dialami dibandingkan mesranya.
  • Mitos: Kalau pacar sudah janji mau bertanggung jawab sebelum melakukan hubungan seksual, maka kita akan baik-baik saja, dan dia pasti akan menepati janjinya.
    Fakta: Hati-hati dengan janji manis atau rayuan ‘maut’ yang dilontarkan laki-laki saat memaksa berhubungan seksual. Sudah banyak kasus perempuan ditinggal pasangannya setelah ia dinodai bahkan sampai hamil di luar nikah.
  • Mitos: Pacar berhak melakukan apa saja karena kita sudah menjadi miliknya.
    Fakta: Tak seorang pun berhak atas diri kita selain kita sendiri. Pacar dan suami pun tidak berhak memperlakukan kita seenaknya.

0 komentar: