Senin, 09 April 2012

Sahabat Jadi Pacar


Kamu dan dia, ke mana-mana suka bareng. Kalau dia nggak curhat, kamu yang curhat duluan. Kalau ada masalah, selalu kalian atasi bersama. Buat dia, kamu satu-satunya orang yang paling ngerti maunya dia. Buat kamu, dia teman yang sudah kayak adik sendiri. Kalian cocok banget satu sama lain, tapi nggak lebih dari sekadar teman.

Tapi, belakangan ini kamu sering merasa risih kalau berada di dekat dia. Bukan karena alasan benci atau bosan, tapi karena kamu jatuh cinta sama dia. Akhirnya, kamu milih menghindar daripada merusak persahabatan tulus kalian.
Kalau kasus kamu seperti di atas, ini ada beberapa tip yang mungkin berguna buat kamu:
A. Timbul rasa suka / cinta tidak bisa dilarang
Termasuk oleh kita sendiri yang mengalaminya. Jika kamu terlanjur suka sama sohib sendiri, sebaiknya kamu jujur saja ke dia. Kamu tegaskan ke dia, tidak ada maksud merusak persahabatan antara kalian. Justru dengan terima jawaban dari dia, baik dia terima atau tolak cinta kamu. Kamu jadi lega, apapun jawabnya, kalian akan tetap sohib selamanya.
B. Rahasia kamu sendiri
Sebelum kamu cerita ke orang lain, pikirkan konsekuensi jika kamu terlanjur curhat ke orang lain, dan sohibmu tau dari orang lain tersebut bukan dari kamu sendiri. Kamu pasti merasa bersalah dan dia pikir kamu nggak jujur. Jadi serba salah, kan? Jadi, sebaiknya kamu simpan untuk diri sendiri rahasia kamu, sampai kamu siap untuk menyatakan perasaan ke sohibmu secara langsung.
C. Belajar dari mantan sohibmu
Jika kamu renungkan, kalian bisa jadi sohib, pasti karena begitu banyak persamaan di antara kalian. Itu tidak selalu bermakna bagus. Ada baiknya, kamu mencari tau apa yang dia sukai dari mantannya. Misal: Dia suka cowok yang maskulin, sementara kamu kemayu. Pantas saja, kamu nggak lebih dari sekadar sohib buatnya. Coba deh, fitnes, ubah gaya rambut, dan penampilan kamu biar lebih macho. Siapa tau, gantian dia yang deg-degan tiap kali dekat sama kamu.

D. Kalau kamu sudah terlanjur nembak dia dan dia butuh waktu untuk berpikir
Coba ikuti sarannya, kamu menjauh sampai dia siap kasih jawaban. Dengan demikian dia bisa berpikir jernih, bukan nerima kamu sebagai pacar karena simpati atau kasihan. Jika perlu, buat daftar untung rugi jika doi pacaran sama kamu, dan sekali lagi ingatkan apapun jawabnya tak akan pernah merusak persahabatan kalian.

0 komentar: